Monday, September 15, 2008

Bangkok Dangerous : Seperti Class B Movie

Judul : Bangkok Dangerous (2008)
Genre : Action

Rating : C

Kisah berawal di Prague, menceritakan Joe London (Nicholas Cage) sebagai seorang pembunuh bayaran profesional (atau setidaknya berusaha digambarkan sebagai profesional). Joe mampu membunuh orang tanpa ketahuan dan mampu menghapus jejaknya sendiri pada negara bersangkutan. Ya, seperti profesional lainnya, Joe tentu saja memiliki aturan yang harus ditaatinya. Semacam kode etik profesi.

Ke-empat kode etik yang harus dipatuhi adalah, don’t ask questions, don’t take an interest in people outside the job, erase every trace of your presence, and get out when you can. Yang kalau diterjemahkan adalah, jangan menanyakan pertanyaan (atas siapa yang akan kau bunuh), jangan berurusan dengan orang selain pekerjaan, hapus semua jejak, dan keluarlah selama kamu bisa. 4 Aturan itu dipegang teguh oleh Joe selama ini, sampai dia mendapat tugas di Thailand.

Thailand, sebuah negara yang digambarkan Joe sebagai "Corrupt, Dirty and Dense" yang dengan sukses diterjemahkan salah oleh grup bioskop terbesar di Indonesia (Entah kualitas penerjemah Bahasa Inggris makin menurun, atau kemampuan Bahasa Inggris saya semakin mantap). Ya mungkin karena korupnya Bangkok membuat seorang pembunuh bayaran profesional menjadi korup juga.

Film yang memiliki awal yang cukup menarik dan keren, mulai menampakkan kegagalannya ketika cerita bergerak ke Bangkok. Mungkin Pang Brothers juga korup karena menggambarkan cerita mengenai negeri korup. Film mulai bergerak ke arah tipikal kebanyakan film action asia yang tidak mampu membangun plot dan karakter mendalam. Ya, dengan kata lain karena film ini dibintangi oleh aktor Holywood, Bangkok Dangerous ini mulai menjadi Class B Movie.

Joe mulai melanggar sendiri semua aturan yang telah dia pegang teguh selama ini. Penonton mulai dihina intelejensia dan memorinya. Mungkin Pang Brothers menargetkan penontonnya adalah Lansia ya? Dan melihat dari kecerobohan demi kecerobohan yang dilakukan oleh Joe, saya mulai ragu ini pembunuh profesional atau hanya isapan jempol (kaki). Mungkin menonton CSI bahkan lebih seru, daripada menonton seorang pembunuh profesional membuang DNA nya di lokasi kejahatan atau melempar senjatanya kemana saja. Sungguh kelakuan seorang gangster kurang terdidik daripada seorang pembunuh bayaran dengan 4 kode etik.

Bila Anda menyukai film yang banyak adegan baku tembak tidak masuk akal ala John Woo, maka film ini cocok untuk Anda. Atau Anda menyukai film ala sensei Pat Morita yang melatih muridnya dari NOL dan mahir dalam sekejap maka film ini cocok untuk Anda. Tetapi jika Anda mengharapkan sesuatu yang cerdas, maka Pang Brothers telah gagal besar. Mungkin mereka lebih baik kembali ke film horor standar yang memiliki plot yang sama dengan film lain yang dibuat secara standar oleh orang satu negara.

Btw, Poster filmnya saja sungguh memiliki kemiripan dengan Fast and Furious. Kenapa ya?

No comments: