Monday, October 16, 2006

The Departed : kurang "menggigit"


Sukses Infernal Affairs (2001) yang mencetak box office tertinggi dalam sejarah perfilman di Hong Kong membuat Hollywood tertarik untuk mengadaptasi film dengan kisah penuh intrik tersebut. Maka sutradara kaliber Oscar, Martin Scorsese pun dipercayakan menggarap The Departed.

Sama seperti film aslinya, kisah dimulai dengan pengenalan tokoh mafia (Sam yang diperankan Eric Tsang di Infernal Affairs/ di Departed tokoh ini bernama Costello, diperankan Jack Nicholson) hanya perbedaannya adalah, pada film Hong Kong kita masih belum diarahkan bahwa Sam adalah tokoh triad pada awal film (malah saya kira dia polisi intel yang memberi selamat kepada para intel-intel baru). Sedangkan di Departed langsung ditunjukkan Costello adalah bos mafia yang kejam (unsur kejutan terpenting telah hilang).

Pada Departed, tokoh Ming (Andy Lau) diperankan oleh Matt Damon sebagai Colin Sullivan, sedangkan tokoh Yan (Tony Leung) adalah Leonardo Di Caprio sebagai Billy Costigan. Inspektur Wong (Anthony Wong) adalah Martin Sheen sebagai Captain Queenan. Sam (Eric Tsang) adalah Jack Nicholson sebagai Frank Costello. Hong Kong adalah Boston.

Sepertinya cukup deskripsi mengenai film tersebut, sekarang saatnya penilaian terhadap the Departed (hmm... lebih tepatnya perbandingan). Secara keseluruhan sepertinya film ini kurang menggigit (dibanding film aslinya). Walaupun harus diakui dengan melibatkan aktor Oscar, seperti Martin Sheen dan Jack Nicholson sangat membantu usaha menajamkan kekuatan karakter dalam film ini. Hanya saja entah karena ini film adaptasi (alias cerita sudah diketahui penonton) maka jadi seolah tidak terdapat unsur kejutan lagi. Sehingga film ini terasa agak hambar.

Dan menurut saya, ada "kebodohan" terbesar yang sangat tidak perlu untuk pembuat film kaliber Hollywood. Hal yang paling tolol adalah penggunaan SMS untuk menggantikan perangkat Morse di film aslinya. Adalah sangat tidak masuk akal jika menggunakan SMS untuk berkomunikasi antara polisi dengan intel. Alasan yang paling pertama adalah SMS bisa saja tidak tersend (tapi kita bukan membahas kelemahan sms disini). Bukankah daripada SMS mendingan langsung saja nyalain voice call (lebih tidak ketahuan menekan talk daripada ketik sms bukan? HAHAHAHA). Lagian film ini sangat menghina intelejensia penonton dan menganggap handphone adalah perangkat super canggih seperti layaknya komputer mainframe di film ala Hacker. Jika selama ini inspektur polisi menghubungi dengan Private Number, bagaimana si intel bisa mereply SMSnya? Coba Mikir! :D

Alasan mengapa penggunaan perangkat morse lebih baik dari SMS adalah : Pada film asli, Ming sama sekali tidak mengetahui siapa intel yang disusupkan Inspektur Wong ke dalam kubu Sam, karena memang dia tidak memiliki petunjuk apapun. Sehingga dia membutuhkan data pribadi setiap anak buah Sam untuk di cek di data kepolisian. Tetapi jika di Departed ini, adalah alangkah bodohnya seorang Sullivan (yang harusnya karakter yang cemerlang lulusan terbaik akademi kepolisian) tidak mampu berpikir ke arah merekomendasikan Costello untuk secara mendadak menggeledah Handphone seluruh anak buahnya dan mengecek log SMS. Karena dia jelas-jelas melihat cara komunikasi Queenan adalah lewat SMS. Bukankah solusi sudah sedemikian mudah dan didepan mata, tetapi malah harus ikuti cerita asli, dengan mengecek melalui data pribadi. Konyol!

Kelemahan lain adalah pembangkitan emosi, jalinan batin antara karakter Yan dengan Inspektur Wong dibangun dengan cerdas pada Infernal Affairs (maklum, ceritanya mereka bekerjasama selama belasan tahun). Sehingga penonton bisa merasakan rasa sesak ketika Inspektur Wong tewas jatuh didorong dari atas gedung. Tetapi di Departed, hal ini tidak terjadi. Entah kenapa ada karakter Marc Wahlberg yang selalu dipaksakan hadir dalam setiap pertemuan, sehingga membuat jalinan emosi antara Di Caprio dengan Martin Sheen tidak terjadi, alhasil penonton tidak merasa ada tekanan emosi ketika Martin Sheen yang harusnya orang satu-satunya yang mengetahui identitas asli Caprio tewas dijatuhkan dari gedung. Terasa hambar, biasa saja, tiada rasa kehilangan apapun disaat menonton itu, kecuali adegan jatuhnya yang cukup terlihat nyata. :D

Dan karakter Nicholson terlihat lebih kuat dibandingkan karakter yang Sheen. Sehingga boleh dibilang malah saya lebih kehilangan Nicholson daripada Sheen. Apa karena Jack Nicholson lebih pintar akting? :D

Adegan klimaks yang juga harusnya membangkitkan emosi, ketika penonton dihadapkan pada pilihan untuk memaafkan karakter Andy Lau di Infernal Affairs. Dimana Ming (Andy) memohon agar diberikan kesempatan untuk menjadi orang baik kepada Yan (Tony) sama sekali tidak ada di Departed, malah terkesan dipaksa dengan memunculkan tokoh baru yang entah muncul dari mana. Aneh sungguh aneh jika seorang ambisius seperti Sullivan dengan mudah digiring dan diborgol tanpa argumen yang berarti.

Jadi, sekali lagi, jika dibandingkan. The Departed jelas kalah telak. Malah seolah the Departed ini dibuat dengan asal-asalan, dan menghilangkan unsur intrik.

Tetapi, bagi mereka yang belum pernah menyaksikan Infernal Affairs, mungkin film ini akan menghibur dengan cerita oke, dialog cerdas dan akting prima dari aktor-aktor kaliber Oscar. Tetapi bagi mereka yang sudah tahu jalan cerita, tentu saja yang bisa dilakukan hanya membandingkan. :D

Untuk Film ini, gue kasih nilai : B