Monday, September 15, 2008

Babylon A.D. : Entah Film Apaan?

Judul : Babylon A.D. (2008)
Genre : Sci-Fi, Action, Cult

Rating : C-

Tidak banyak yang bisa diulas atas film ini selain Hancur!. Cerita seputar masa depan yang tidak terlalu jauh dari masa ini. Cerita mengenai seorang tentara bayaran, Toorop (Vin Diesel) yang harus menyelundupkan seorang gadis, Aurora (Melanie Thierry) ke New York, Amerika dari sebuah biara di Mongolia, melalui Selat Bering (Rusia-Alaska).

Cerita sci-fi dipadu dengan sedikit bumbu spiritual/supernatural membuat film ini aneh dari segi plot. Situasi dunia digambarkan hancur oleh sebuah perang besar, sedangkan Amerika (New York) digambarkan secara maju, modern dan dibawah pengaruh sebuah sekte agama.

Kekacauan cerita film ini terjadi ketika Aurora diperebutkan oleh pemimpin sekte yang juga adalah ibunya, diperankan oleh Charlotte Rampling, dengan Darquandier (Lambert Wilson). Darquandier yang merupakan ayah dan sekaligus pencipta daripada Aurora berusaha melindunginya dari tangan ibunya yang jahat.

Ya film aneh yang digarap secara berantakan ini akhirnya hanya mampu menimbulkan sebuah kata spontan "film apaan ini?" begitu film ini berakhir.

Hellboy II : Pan's Labyrinth versi Amerika

Judul : Hellboy II : The Golden Army (2008)
Genre : Action, Superhero, Comics

Rating : B

Sekuel dari film mengenai bocah merah dari Neraka ini diawali dengan Hellboy kecil yang minta dibacain dongeng oleh bapaknya. Cerita mengenai pertempuran antara manusia dengan spesies lain yang sama-sama menghuni bumi pada masa lalu. Pertempuran besar yang kemudian mengakibatkan kekalahan manusia membuat perjanjian antara raja para manusia dengan raja para 'makhluk tak terlihat'. Dongeng ini ternyata menjadi kenyataan di masa kini (setelah Hellboy dewasa).

Dan disinilah saya mulai bingung sedang menonton Hellboy atau sebuah karya J.R.R. Tolkien atau sedang menonton Pan's Labyrinth. Ya sebenarnya lebih mirip Pan's Labyrinth. Karena Hellboy sudah melenceng dari makhluk-makhluk supernatural dari Neraka atau yang lebih gampangnya, makhluk keagamaan/spiritual, melenceng jauh menuju makhluk dunia dongeng. Disini (di Hellboy II) kita dibawa kepada dunia Fairy (Peri), Orc, Troll, Goblin. Sungguh sebuah perubahan drastis.

Hellboy atau Anung Un Rama masih diperankan oleh Ron Perlman. Ya seperti biasa, karakter yang tidak perlu berpikir selain mengandalkan tangan besarnya. Hellboy tidak pernah bertanya mengapa dongeng yang didengarnya ketika masa kecil bisa menjadi nyata, dengan 100% kejadiannya mirip. Lalu siapa penulis buku cerita bergambar yang dibacakan oleh Profesor Broom (John Hurt)? Tidak bisa disalahkan bila seorang Hellboy tidak mampu memiliki intelejensia untuk menanyakan hal ini. Tetapi akan tidak begitu halnya para penonton yang notabene lebih memiliki kapasitas otak daripada tangan kanan yang besar.

Adalah DDT Efectos Especiales, pembuat spesial efek dibalik film Pan's Labyrinth. Membawa banyak karakter dongeng ke dalam Hellboy II. Sehingga membuat kita seperti sedang menonton sekuel dari Pan's Labyrinth daripada sekuelnya Hellboy(2004). Mungkin producernya ingin membuat adaptasi Pan's Labyrinth versi Amerika tetapi takut rugi.

Tetapi secara keseluruhan, Hellboy II layak tonton. Kita disuguhi karakter-karakter aneh khas Sutradara Guillermo Del Toro. Karakter dan efek yang begitu real berkat DDT Efectos Especiales. Plot yang menarik, action yang menegangkan serta humor yang menghibur dari awal sampai akhir film. Membuat film ini paling layak ditonton pada minggu pertama dan kedua September ini. Atau mungkin sepanjang bulan September ini?

Bangkok Dangerous : Seperti Class B Movie

Judul : Bangkok Dangerous (2008)
Genre : Action

Rating : C

Kisah berawal di Prague, menceritakan Joe London (Nicholas Cage) sebagai seorang pembunuh bayaran profesional (atau setidaknya berusaha digambarkan sebagai profesional). Joe mampu membunuh orang tanpa ketahuan dan mampu menghapus jejaknya sendiri pada negara bersangkutan. Ya, seperti profesional lainnya, Joe tentu saja memiliki aturan yang harus ditaatinya. Semacam kode etik profesi.

Ke-empat kode etik yang harus dipatuhi adalah, don’t ask questions, don’t take an interest in people outside the job, erase every trace of your presence, and get out when you can. Yang kalau diterjemahkan adalah, jangan menanyakan pertanyaan (atas siapa yang akan kau bunuh), jangan berurusan dengan orang selain pekerjaan, hapus semua jejak, dan keluarlah selama kamu bisa. 4 Aturan itu dipegang teguh oleh Joe selama ini, sampai dia mendapat tugas di Thailand.

Thailand, sebuah negara yang digambarkan Joe sebagai "Corrupt, Dirty and Dense" yang dengan sukses diterjemahkan salah oleh grup bioskop terbesar di Indonesia (Entah kualitas penerjemah Bahasa Inggris makin menurun, atau kemampuan Bahasa Inggris saya semakin mantap). Ya mungkin karena korupnya Bangkok membuat seorang pembunuh bayaran profesional menjadi korup juga.

Film yang memiliki awal yang cukup menarik dan keren, mulai menampakkan kegagalannya ketika cerita bergerak ke Bangkok. Mungkin Pang Brothers juga korup karena menggambarkan cerita mengenai negeri korup. Film mulai bergerak ke arah tipikal kebanyakan film action asia yang tidak mampu membangun plot dan karakter mendalam. Ya, dengan kata lain karena film ini dibintangi oleh aktor Holywood, Bangkok Dangerous ini mulai menjadi Class B Movie.

Joe mulai melanggar sendiri semua aturan yang telah dia pegang teguh selama ini. Penonton mulai dihina intelejensia dan memorinya. Mungkin Pang Brothers menargetkan penontonnya adalah Lansia ya? Dan melihat dari kecerobohan demi kecerobohan yang dilakukan oleh Joe, saya mulai ragu ini pembunuh profesional atau hanya isapan jempol (kaki). Mungkin menonton CSI bahkan lebih seru, daripada menonton seorang pembunuh profesional membuang DNA nya di lokasi kejahatan atau melempar senjatanya kemana saja. Sungguh kelakuan seorang gangster kurang terdidik daripada seorang pembunuh bayaran dengan 4 kode etik.

Bila Anda menyukai film yang banyak adegan baku tembak tidak masuk akal ala John Woo, maka film ini cocok untuk Anda. Atau Anda menyukai film ala sensei Pat Morita yang melatih muridnya dari NOL dan mahir dalam sekejap maka film ini cocok untuk Anda. Tetapi jika Anda mengharapkan sesuatu yang cerdas, maka Pang Brothers telah gagal besar. Mungkin mereka lebih baik kembali ke film horor standar yang memiliki plot yang sama dengan film lain yang dibuat secara standar oleh orang satu negara.

Btw, Poster filmnya saja sungguh memiliki kemiripan dengan Fast and Furious. Kenapa ya?